Bismillahirahmanirrahim
Alhamdulillah
telah memasuki materi perdana dalam kelas Institut Ibu Professional Batch 4.
Puji syukur hanya pada Allah atas nikmat yang diberikan diantaranya nikmat
sehat, nikmat iman, nikmat islam, nikmat
bersama orang-orang sholeh, nikmat belajar menuntut ilmu, dan nikmat lainnya
yang tidak dapat terhitung.
Mulai dan
lakukan ! adalah bahan bakar utama untuk jari jemari ini menulis. Tulisan yang
terbayang dibenak kemudian mencoba memvisualisasikan. Tema tulisan kali ini adalah menuntut ilmu.
Ilmu yang akan
dibahas kali ini adalah ilmu ikhlas.
Ilmu Ikhlas adalah ilmu yang saya akan
tekuni. Mengapa? Apa alasan terkuat saya ingin mempelajari ilmu ikhlas? Jawabannya
adalah saat ini saya sedang menjalankan skenario yang Allah takdirkan kepada
saya. Dalam menjalankan skenario tersebut, pasti ditemukan hal yang sesuai dengan
keinginan ataupun yang tidak. Oleh karena itu, saya berusaha untuk selalu
ikhlas menerima ketentuan yang Allah berikan, tentunya setelah saya ikhtiar
terlebih dahulu.
Belajar
menerapkan ilmu ikhlas diperlukan strategi untuk tetap istiqomah. Strategi dan perubahan sikap yang
saya lakukan adalah
Pertama, niat
ikhlas menerima. Berniat ibadah di awal proses melakulan sampai akhir.
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal
itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya.
Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya
kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia
atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai
ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)
Sumber: https://muslim.or.id/21418-penjelasan-hadits-innamal-amalu-binniyat-1.html
Sumber: https://muslim.or.id/21418-penjelasan-hadits-innamal-amalu-binniyat-1.html
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya
mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan
Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang
hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka
hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat
imam Ahli Hadits).
Sumber: https://muslim.or.id/21418-penjelasan-hadits-innamal-amalu-binniyat-1.html
Sumber: https://muslim.or.id/21418-penjelasan-hadits-innamal-amalu-binniyat-1.html
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal
itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya.
Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya
kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia
atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai
ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)
Sumber: https://muslim.or.id/21418-penjelasan-hadits-innamal-amalu-binniyat-1.html
Sumber: https://muslim.or.id/21418-penjelasan-hadits-innamal-amalu-binniyat-1.html
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal
itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya.
Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya
kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia
atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai
ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)
Sumber: https://muslim.or.id/21418-penjelasan-hadits-innamal-amalu-binniyat-1.html
Sumber: https://muslim.or.id/21418-penjelasan-hadits-innamal-amalu-binniyat-1.html
Kedua, selalu
berpikir positif atas ketentuan Allah. Berusaha menyakini bahwa setiap
ketetapan Allah adalah terbaik.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan
boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).
Sumber: https://muslim.or.id/27649-ketetapan-allah-adalah-yang-terbaik.html
Sumber: https://muslim.or.id/27649-ketetapan-allah-adalah-yang-terbaik.html
Perubahan sikap yang saya lakukan atas strategi kedua ini adalah mengingat hikmah bagi diri saya yang baru terasa diakhir untuk hal-hal yang awalnya terjadi tidak sesuai keinginan.
Ketiga, lakukan
yang terbaik. Setiap kesempatan tidak akan terulang kondisinya, maka tugas saya
adalah berusaha maksimal atas kemampuan yang dimiliki. Tanamkan diri bahwa manusia telah diciptakan Allah dalam
sebaik-baik bentuk.
Fokus kita adalah berusaha mengasah kemampuan tersebut agar
tindakan yang akan kita lakukan adalah sikap dan perilaku yang terbaik
Keempat, menjadi
pribadi yang proaktif.
Proaktif untuk berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak, proaktif bertanggung jawab atas perilaku yang telah dilakukan, proaktif untuk berinisiatif melakukan jika ada kesempatan.
Saya memang tipe orang pemikir dan terkadang perfectionist. Perubahan sikap yang dilakukan adalah lebih berhati-hati untuk berkata, bertindak, berperilaku. Semua didasarkan atas ilmu.
Semangat menuntut ilmu... Semangaat Belajar wahai Wanita.. Calon Ibu.. Pendidik Generasi Bangsa..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar