Sabtu, 03 Juni 2017

Membangun Peradaban dari dalam Rumah



Nice Homework III: Membangun Peradaban dari dalam Rumah

a.       Poin pertama Suara Hati UNTUKMU CALON IMAMKU
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.. semoga Allah senantiasa memberkahi aktivitasmu, melimpahkan kasih sayang kepadamu atas setiap nikmatNya, baik itu nikmat sehat, nikmat iman, dan nikmat islam. Aamiin.. Semoga Allah mempersatukan kita dalam ikatan pernikahan yang merupakan project ibadah seumur hidup untuk menambah ketataan kita pada Allah. Semoga proses sebelum, saat, dan sesudah pernikahan selalu diberkahi oleh Allah SWT.
Dear calon imamku, semoga Allah senantiasa melembutkan hati kita, menumbuhkan rasa kasih dan sayang diantara kita sampai surgaNya. Semoga Allah membimbingku untuk menjadi istri sholeha, ibu terbaik untuk anak-anakmu, serta wanita yang bermanfaat untuk masyarakat. Semoga kita selalu dikuatkan dan diridhoi untuk membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah. Semoga kelak Allah, anugerahkan kita keturunan yang shaleh dan sholeha yang selalu mencintai Allah dan RasulNya. Mari kita belajar bersama, aku yakin kita bisa. Bimillahirrahmanirrahim..bimbinglah aku untuk selalu taat beribadah kepada Allah, ajarilah aku untuk menghidupkan Sunnah Nabi Muhammad SAW.  



b.      Poin kedua ini meminta saya untuk melihat diri dan menuliskan potensi diri saya
Bimillahirrahmanirrahim semoga Allah menghindari saya dari sikap ujub dan takkabur..
Jika melihat dari sejarah kehidupan saya, saya menyadari bahwa hidup saya selalu bermain dengan kompetensi. Sejak duduk di bangku SD, saya sudah memasuki dunia perlombaan, baik itu lomba menulis, lomba busana muslim, lomba cerdas cermat, dan lain sebagainya. Memasuki dunia SMP, saya juga masuk ke dunia kompetensi, dari lomba pengetahuan umum, lomba paskibra, lomba sains, speech contest. Alhamdulillah lanjut dunia SMA juga, saya ikut seleksi paskibraka provinsi, ikut olimpiade kebumian, masuk seleksi protokoler presiden. Setelah itu, di bangku kuliah, saya lanjut ikut pekan kreativitas mahasiswa khususnya gagasan tertulis, seleksi mahasiswa berprestasi tingkat fakultas, peserta terbaik workshop gawat darurat, dan terakhir saat memulai kerja Alhamdulillah saya menjadi peserta terbaik dalam diklat. Memang, saya termasuk tipe ambisius jika berkompetensi, ambisi untuk melakukan yang terbaik dari yang lain dan jadi yang terbaik.  Soal lolos atau jadi juara tergantung usaha yang telah saya lakukan. Dari rekam jejak prestasi yang diraih, potensi saya adalah pada bidang menulis, ide gagasan, sains hafalan : biologi & geografi, public speaking, interaksi sosial, dunia kesehatan: perawatan, anatomi fisiologi, patofisiologi,


c.       Mengapa saya dilahirkan ditengah-tengah keluarga saat ini dengan bekal potensi yang saya miliki. Misi rahasia hidup apa yang Dia titipkan ke diri kita. Tulis apa yang Anda rasakan selama ini
Alhamdulillah saya dilahirkan dalam keadaan islam, ditengah orang tua yang semakin taat pada Allah. Ketaatan memang proses seiring bertambahnya usia. Saya memang tidak diajarkan ilmu agama secara langsung oleh orang tua. Saya mengaji, belajar salat, menghafal Al-quran dan hadist, belajar bahasa Arab saya dapatkan dari bangku sekolah islam terpadu tingkat TK, SD, SMP. Orang tua saya sangat mendukung jika saya ikut suatu kompetensi. Dan motivasi saya menjadi pemenang adalah orang tua. Saya ingin jadi anak kebanggaan mereka. Ingin  mereka selalu bersyukur. Dengan ilmu keperawatan yang saya pelajari, saya berharap menjadi manfaat untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga dan masayarakat. Tentunya misi dakwah menjadi pondasi awal. Dakwah dalam bidang pendidikan dan kesehatan.

d.      Lihat lingkungan tempat tinggal, tantangan apa yang ada di depan? Adakah menangkap maksud Allah, mengapa dihadirkan di lingkungan ini?
Lingkungan tempat tinggal saya, kalangan ibu-ibu  dan anak  remaja sudah mulai main gadget.Tantangan televisi, gadget, lingkungan pertemanan adalah tantangan saat ini. Lingkungan tersebut menuntut saya untuk tetap menjadi contoh dan agen aksi di lingkungan khususnya bergelut di bidang pendidikan dan kesehatan. Menjadi praktisi keperawatan merupakan takdir yang Allah berikan kepada saya. Namun dibalik itu, amanah besar menanti saat saya memainkan peran sebagai istri, dan ibu. Saya ingin bersungguh-sungguh di dalam rumah dan keluar dengan kesungguhan itu. Utama keluarga baru keluar bermanfaat untuk ummat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar